HOME

Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah atau pengelola bumi. Kehidupan di dunia yang sementara ini adalah sarana untuk menguji keimanan dan ketakwaan manusia kepada pencipta-Nya. Tempat menanam amal soleh dan banyak beribadah kepada Allah sang Maha Pencipta. Setiap yang dilakukan manusia selama hidup di dunia ini akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di akhirat. Bisa dikatakan dunia ini hanyalah rumah persinggahan sementara untuk menguji seberapa beriman dan bertakwa seseorang kepada Allah. Mereka yang lulus ujian akan ditempatkan di rumah kebahagian yang abadi yakni surga. Mereka yang tidak lulus ujian akan ditempatkan di rumah penghukuman yang abadi yakni neraka.

Tuhan kita, Allah Azza Wa Jalla, telah mengajarkan sejumlah ilmu pengetahuan kepada nenek moyang kita, Nabi Adam Alaihi Sallam, sebagai bekal untuk mengelola bumi dengan baik. Nabi adam dan Siti Hawa mengajarkan kepada anak cucunya ilmu tersebut secara turun-temurun. Namun seiring berjalannya waktu, anak cucu Nabi Adam ada yang tetap berpegang teguh dengan beriman dan bertakwa kepada Allah dan ajaran Nabi Adam, namun ada juga yang berpaling dan tersesat. Karenanya kemudian diutus para Nabi dan Rasul untuk memberi peringatan dan petunjuk kepada mereka yang tersesat dan menjadi penolong bagi mereka yang beriman.

Kita adalah manusia pembelajar. Kita dilahirkan dengan berbagai kondisi lingkungan. Namun seiring berjalannya waktu, saat akal kita semakin sempurna, kita jualah yang harus mempelajari dan menentukan jalan hidup yang mana yang akan diambil. Apakah jalan yang diridhoi oleh Tuhan kita, Rabb kita, Allah Azza wa Jalla, atau justru memilih jalannya orang-orang yang tersesat dan dimurkai oleh-Nya. Semuanya akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di hari perhitungan.

Wallalahu a'lam bis showab.

Salam

Alek